This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLCCt1K0I4eUvTgK0fb4eCXK6lNdxCbQ38Ods408gORIGvwLhEjDjKR2Q0vwhT9nYIg3ExMie50Mwp1PrLGFuAccf2ebK3zXS-3ZujZE_3dgstRBF-FxiAQYnKaZwVie2YsIpXP6Ydc5Xt/s1600/88364_secangkir_kopi_663_382.jpg

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 10 Juni 2014

ABOUT THIS BLOG

Tujuan saya untuk membuat blog ini salah satunya adanya penambahan wawasan tentang yang namanya internet,dimana internet yang selalu digunakan didunia maya dan apalagi saya belum tau namanya blog, untuk itu saya tertarik mempelajari blog tersebut dan merupakan tugas ICT di ATRO

terimakasih

Selasa, 03 Juni 2014

Radiasi. Manfaat dan Bahaya Sinar X


SINAR-X
Sinar-X atau sinar Röntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 picometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medikal dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya.
Dalam ilmu kedokteran, sinar x dapat digunakan untuk melihat kondisi tulang, gigi serta organ tubuh yang lain tanpa melakukun pembedahan langsung pada tubuh pasien. Biasanya, masyarakat awam menyebutnya dengan sebutan ‘’FOTO RONTGEN’’. Selain bermanfaat, sinar x mempunyai efek/dampak yang sangat berbahaya bagi tubuh kita yaitu apabila di gunakan secara berlebihan maka akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya, misalnya kanker. Oleh sebab itu para dokter tidak menganjurkan terlalu sering memakai ‘’FOTO RONTGEN’’ secara berlebihan. Meskipun besar menfaatnya, penggunaan sinar-x harus memperhatikan prosedur keadaan pasien. Karana daya tembusnya cukup besar, jaringan tubuh manusia dapat rusak terkena paparan sinar-x terlalu lama. Oleh karana itu, pemancaran sinar-x pada pasien diusahakan sesingkat mungkin.
Sinar X merupakan pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek sehingga dapat menembus benda-benda. Sinar X ditemukan oleh sarjana fisika berkebangsaan Jerman yaitu W. C. Rontgen tahun 1895. Dan Sinar X Mempunyai Sifat- sifat sebagai berikut
1. Mempunyai daya tembus yang tinggi Sinar X dapat menembus bahan dengan daya tembus yang sangat besar, dan digunakan dalam proses radiografi.
2. Mempunyai panjang gelombang yang pendek Yaitu : 1/10.000 panjang gelombang yang kelihatan
3. Mempunyai efek fotografi. Sinar X dapat menghitamkan emulsi film setelah diproses di kamar gelap.
4. Mempunyai sifat berionisasi.Efek primer sinar X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan zat tersebut.
5. Mempunyai efek biologi. Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek biologi ini digunakan dalam pengobatan radioterapi.
KERUGIAN SINAR X
Setelah Roentgen memperlihatkan hasil pemotretan dengan sinar-X terhadap tangan istrinya yang memakai cincin, dimana pada gambar tersebut terlihat dengan jelas ruas-ruas tulang jari tangannya, maka manusia mulai menyadari akan manfaat besar yang dapat diperoleh dari penemuan radiasi pengion tadi.
Pemanfaatan radiasi pengion dalam bidang kedokteran, terutama sinar-X, berkembang pesat beberapa saat setelah penemuan radiasi tersebut. Penguasaan pengetahuan mengenai radiasi pengion oleh umat manusia yang terus meningkat dari waktu ke waktu juga memungkinkan dimanfaatkannya radiasi tersebut dalam berbagai bidang kegiatan di luar kedokteran, di samping pemanfaatan-nya di dalam bidang kedokteran sendiri juga terus mengalami peningkatan.
Beberapa efek merugikan yang muncul pada tubuh manusia karena terpapari sinar-X dan gamma : segera teramati beberapa saat setelah penemuan kedua jenis radiasi tersebut. Efek merugikan tersebut berupa kerontokan rambut dan kerusakan kulit. Pada tahun 1897 di Amerika Serikat dilaporkan adanya 69 kasus kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar-X, sedang pada tahun 1902 angka yang dilaporkan meningkat menjadi 170 kasus. Pada tahun 1911 di Jerman juga dilaporkan adanya 94 kasus tumor yang disebabkan oleh sinar-X. Meskipun beberapa efek merugikan dari sinar-X dan gamma telah teramati, namun upaya perlindungan terhadap bahaya penyinaran sinar-X dan gamma belum terfikirkan. Marie Curie, penemu bahan radioaktif Po dan Ra meninggal pada tahun 1934 akibat terserang oleh leukemia. Penyakit tersebut besar kemungkinan akibat paparan radiasi karena seringnya beliau berhubungan dengan bahan-bahan radioaktif.
KEGUNAAN SINAR X
Pengobatan
• Sinar-X lembut digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal sebagai radiograf. Sinar-X bisa menembus tubuh manusia tetapi diserap oleh bagian yang lebih padat seperti tulang. Gambar foto sinar-X digunakan untuk memperlihatkan kecacatan tulang, mengdeteksi tulang yang patah dan memperlihatkan keadaan organ-organ dalam tubuh.
• Sinar-X keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanker. Cara ini dikenal sebagai radioterapi.
Perindustrian
Dalam bidang perindustrian, sinar-X digunakan untuk :
• mengetahui kecacatan dalam struktur binaan atau bagian-bagian dalam mesin dan engine.
• memperbaiki rekahan dalam pipa logam, dinding konkrit dan tekanan tinggi.
• memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.
Penyelidikan
• Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan antara atom-atom dalam suatu bahan hablur.
EFEK PENGUNAAN Sinar-X
Walaupun sinar-X sangat berguna kepada manusia, tetapi pennggunaan secara berlebihan kepada sinar-X mungkin menyebabkan :
• pemusnahan sel-sel dalam tubuh.
• perubahan struktur genetik suatu sel.
• penyakit kanser barah.
• kesan-kesan buruk seperti rambut rontok, kulit menjadi merah dan berbisul.
sumber: http://diaryradiografer.wordpress.com/2013/10/08/radiasi-manfaat-dan-bahaya-sinar-x/

teknik radiografer

1. Pengertian Posisi Objek :
Posisi Objek adalah letak atau kedudukan dari sebagian tubuh pasien atau penderita yang perlu diatur dalam suatu pemotretan
2. Posisi pasien yang biasa dilakukan
- Supine
==; Pasient tidur diatas meja pemeriksaan atau biasa disebut posisi terlentang
- Prone
== Pasien tengkurep diatas meja pemeriksaan dengan posisi perut berada di bawah
- Erect
== Pasien Posisi berdiri
- Lateral
== Pasien tidur miring ke kiri atau kanan
- Oblique
== Pasien tidur dengan posisi 45 derajat (Sedikit miring)
3. Istilah-istilah sikap atau anatomi
- Superior = ( bagian atas )
- Inferior = ( bagian bawah )
- Anterior = ( bagian depan )
- Posterior = ( bagian belakang )
- Internal = ( bagian dalam )
- Eksternal = ( bagian luar )
- Dekstra = ( bagian kanan )
- Sinistra = ( bagian kiri )
- Lateral = ( bagian samping )
- Medial = ( bagian tengah )
- Sentral = ( bagian pusat )
- perifer = ( bagian tepi )
- Profunda = ( dalam )
- Superfisial = ( dangkal )
- Asendens = ( bagian yang naik )
- Desendens = ( bagian yang turun )
- Kranial = ( bagian kepala )
- Kaudal = ( bagian ekor )
- Ventral = ( bagian depan ruas tulang belakang )
- Dorsal = ( bagian belakang ruas tulang belakang
- Parietal = ( selaput bagian dalam )
- Viseral = ( selaput bagian luar )
- Transversal = ( melintang )
- Longitudinall = ( membujur )
1. Pengertian Posisi Objek :
Posisi Objek adalah letak atau kedudukan dari sebagian tubuh pasien atau penderita yang perlu diatur dalam suatu pemotretan
2. Posisi pasien yang biasa dilakukan
- Supine
==; Pasient tidur diatas meja pemeriksaan atau biasa disebut posisi terlentang
- Prone
== Pasien tengkurep diatas meja pemeriksaan dengan posisi perut berada di bawah
- Erect
== Pasien Posisi berdiri
- Lateral
== Pasien tidur miring ke kiri atau kanan
- Oblique
== Pasien tidur dengan posisi 45 derajat (Sedikit miring)
3. Istilah-istilah sikap atau anatomi
- Superior = ( bagian atas )
- Inferior = ( bagian bawah )
- Anterior = ( bagian depan )
- Posterior = ( bagian belakang )
- Internal = ( bagian dalam )
- Eksternal = ( bagian luar )
- Dekstra = ( bagian kanan )
- Sinistra = ( bagian kiri )
- Lateral = ( bagian samping )
- Medial = ( bagian tengah )
- Sentral = ( bagian pusat )
- perifer = ( bagian tepi )
- Profunda = ( dalam )
- Superfisial = ( dangkal )
- Asendens = ( bagian yang naik )
- Desendens = ( bagian yang turun )
- Kranial = ( bagian kepala )
- Kaudal = ( bagian ekor )
- Ventral = ( bagian depan ruas tulang belakang )
- Dorsal = ( bagian belakang ruas tulang belakang
- Parietal = ( selaput bagian dalam )
- Viseral = ( selaput bagian luar )
- Transversal = ( melintang )
- Longitudinall = ( membujur )

sumber : http://ghoefas.blogspot.com/

Istilah Radiologi

1. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan alat tubuh manusia
2. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi alat tubuh manusia
3. Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang-tulang (Bahasa latin : Os) (Bahasa yunani : Osteon)
4. Skeleton atau rangka adalah tulang pada tubuh bersendi membentuk susunan
5. Retrograde cystografi adalah salah satu pemeriksaan traktus urinarius yang dikhususkan untuk memeriksa bagian vesica urinaria (kandung kemih ) dan uretra, dengan cara memasukan suatu bahan kontras yang dimasukan melalui uretra, dengan mengunakan kateter atau langsung menggunakan spuit.
6. Esofagus merupakan suatu organ silindris berongga dengan panjang sekitar 25 cm dan garis tengah 2 cm. Terbentang dari hipofaring hingga kardia lambung Esofagus terletak posterior terhadap jantung dan trakea, anterior terhadap vertebra dan berjalan melalui lubang pada diafragma tepat anterior terhadap aorta.
7. Radiobiologi adalah ilmu yang mempelajari efek biologi yang ditimbulkan akibat interaksi radiasi dengan bahan atau zat biologi
8. Artrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sendi ( penyakit sendi )
9. Miologi adalah ilmu yang mempelajari tentang otot
10. Neurologi adalah ilmu yang mempelajari tentang persarafan ( penyakit saraf )
11. Kardiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jantung ( penyakit jantung )
12. Gastrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus
13. Oftalmologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mata ( penyakit mata )
14. Urologi adalah ilmu yang mempelajari tentang saluran kemih dan sistem reproduksi (penyakit saluran perkencingan)
15. Dermatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kulit ( penyakit kulit )



Fungsi Tulang

1. Formasi rangka : membentuk rangka tubuh
2. Formasi sendi : membentuk persendian
3. Perlekatan otot-otot
4. Kerja sebagai pengungkit
5. Penyokong berat badan
6. Proteksi : melindungi bagian yang halus
7. Pembentukan sumsum tulang ( haemopoesis)
8. Fungsi immunologis
9. Penyimpanan kalsium

Fungsi jaringan rawan : 

1. Penutup ujung-ujung tulang
2. Pada embrio sebagai penyangga sementara yang kemudian akan berubah menjadi tulang keras
3. Sebagai penyangga misalnya tulang hidung dan tulang telinga
4. Penyambung antara tulang

ISTILAH - ISTILAH RADIOLOGI

A
1. Abduksi : gerakan menjauhi tubuh atau badan
2. Adduksi : gerakan mendekati tubuh atau badan 
3. Alae : penonjolan tulang yang berbentuk sayap
4. Amprah : surat atau kertas keterangan permintaan tindakan radiologi
5. Antebrachii : tulang lengan bawah
6. Anterior : bagian depan 
7. Appendicogram : pemeriksaan untuk mendeteksi adanya gangguan pada appendiks (umbai cacing), seperti adanya penyakit usus buntu
8. Appendiks : umbai cacing
9. Appendiksitis : penyakit radang usus buntu 

10. Apron : baju pelindung radiasi yang terbuat dari bahan timbal 
11. Arteri : pembuluh darah yang membawa darah dari jantung keseluruh tubuh
12. Asendens : bagian yang naik

B
1. 

C
1.  Os Calcaneus : tulang tumit 
2.  Canaliculus / Kanalikulus : sebuah saluran tulang yang kecil
3.  Canalis : sebuah saluran tulang
4.  Caninus : gigi taring 
5.  Capitulum / Kapitulum :  penonjolan sendi yang bulat dan kecil
6.  Capsula bowman : capsula ginjal yang dipagari oleh capillaries  
7.  Caput / Kaput : penonjolan kepala sendi berbentuk bulat
8.  Cardiomegali : pembesaran jantung
9.  Caudal : bagian ekor 
10.  Os Cervical : tulang leher 
11.  Os Clavicula : tulang selangka 
12. Colon : usus besar 
13. Condylus : merupakan bagian sendi dari tulang yang membesar dan berbentuk bulat
14. Cornu / Kornu : penonjolan tulang seperti tanduk yang panjang
15. Corpus Alienum : benda asing yang masuk ke dalam tubuh  
16. Os Costae : tulang rusuk
17. Os.Costae fluctuantes : tulang rusuk melayang
18. Os Costae sporia : tulang rusuk palsu
19. Os Costae vera : tulang rusuk sejati
20. Os Coxae : tulang duduk
21. Cranial : bagian kepala 
22. Cranium : tulang kepala 


 
 
D 
1. Defleksi : gelombang ultrasound yang dipantulkan kembali setelah mengenai permukaan media
2. Dekstra : bagian kanan
3. Dehidrasi : kekurangan cairan atau pengurangan volume air yang terjadi pada tubuh karena pengeluaran yang berlebihan atau penyusutan yang tidak diganti sehingga tidak mempunyai persediaan yang cukup 
4. Densitas : derajat kehitaman dari sebuah foto rontgen
5. Desendens : bagian yang turun 
6. Disfagia : kesulitan untuk menelan atau memasukan makanan 
7. Dislokasi :  terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi
8. Distal : bagian yang jauh dari tubuh 
9. Duodenum : bagian utama usus halus panjangnya 25 cm,berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi kepala pancreas 

E
1. Echo : suara atau gema
2. Edema : tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat adanya gangguan keseimbangan cairan didalam tubuh
3. Efusi pleura : pengumpulan cairan didalam rongga pleura
4. Ekstensi : meluruskan kembali sendi
5. Eksternal : bagian luar
6. Emboli : obstruksi pembuluh darah oleh badan materi yang tidak larut 
7. Empiema : nana di dalam rongga pleura 
8. Endoscopy :  suatu instrumen yang digunakan untuk memeriksa interior sebuah organ berongga atau rongga tubuh. Tidak seperti kebanyakan perangkat pencitraan medis, endoskopi dimasukkan langsung ke organ 
9. Epicondylus : penonjolan yang bukan persendian, tempatnya diatas kondilus
10. Erect : posisi berdiri 
 
F
1. Femur : tulang paha 
2. Fasies : sebuah dataran permukaan sendi
3. FFD : Focus Film Distance atau jarak antara fokus pada tabung sinar - x dengan film
4. Os Fibula : tulang betis
5. Filter : berfungsi supaya berkas sinar-x yang heterogen menjadi lebih homogen sehingga kualitas menjadi baik dan juga berfungsi untuk mengurangi jumlah sinar-x dengan energi foto yang rendah yang tidak dapat dimanfaatkan dalam pencitraan sehingga tidak perlu keluar dari tabun
6. Fleksio : membengkokkan atau melipat sendi 
7. Foramen : sebuah lubang kecil (pintu pada tulang) 
8. Fossa : lekukan tulang yang luas
9. Fovea : sebuah lekukan tulang yang kecil 
10. Fraktur : patah tulang  atau terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya

G
1. Gallipot : sebuah wadah untuk tempat obat atau bahan kontras 
2. Gastritis : radang pada gaster 
3. Genue : dengkul
4. Gonad : alat reproduksi atau organ yang membuat gamet  (pada laki laki adalah testis, dan pada perempuan adalah ovarium

H
1. Hemothoraks : darah di dalam rongga pleura biasa terjadi karena cedera di dada
2. Hepatitis : peradangan pada sel-sel hati 
3. Hepatomegali : pembesaran hati
4. Hernia : biasa dikenal dengan turun berok atau penyakit akibat turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan otot dinding perut 
5. High Kv : teknik pada bidang radiologi dengan memanfaatkan tegangan (kV) tinggi dengan menurunkan nilai mAs untuk menghasilkan gambaran radiografi yang sama dengan kondisi kV standar pada sebuah pemeriksaan radiologi. 
6. Horizontal : garis mendatar 
7. Hydroneprosis : distensi dan dilatasi dari renal pelvic, biasanya disebabkan oleh terhalangnya aliran urin dari ginjal (Obstruksi), Hydroneprosis biasa disebut pembesaran ginjal
8. Os Hyoideum : tulang lidah
9. Humerus : tulang lengan atas

I.
1. Incusura / Insisura : sebuah lekukan tulang atau lengkungan dari sebuah pinggir tulang
2. Inferior : bagian bawah 
3. Insert tube : salah satu dari komponen tabung sinar-x yang terbuat dari tabung kaca hampa udara dengan dilengkapi KNAP yang saling berhadapan 
4. Insisivus : gigi seri
5. Internal : bagian dalam 

J.
1.

K
1. Karsinoma : tumor ganas 
2. Kateter : sebuah pipa panjang,ramping,dan fleksibel,yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk beraneka tujuan.Kateter terbuat dari bahan lentur yang dapat dilihat dengan sinar-X.
3. Kolimasi : merupakan bagian yang terbaik dari x-ray beam restrictors yang digunakan untuk mengatur luas lapangan penyinaran, keluarnya sinar-x dan sebagai off fokus radiasi  
4. Kromosom Asentrik : potongan kecil kromosom yang tidak mengandung sentromer. Kromosom ini merupakan hasil dari terjadinya delesi atau pematahan pada lengan kromosom, baik terminal atau interstisial.  
5. Kromosom Cincin (ring) : hasil penggabungan lengan kromosom dari dari satu kromosom yang sama.   
6. Kromosom Disentrik : kromosom dengan dua buah sentromer sebagai hasil dari penggabungan dua kromosom yang mengalami patahan 
  

L
1. Os Lacrimale : tulang air mata  
2. Lamina : lempeng tulang yang tipis
3. Lateral : posisi miring dalam kondisi tidur ataupun berdiri
4. Os Laximale : tulang mata 
5. LET : Linear Energy Transfer atau tingkat energi yang tersimpan sebagai partikel bermuatan pada saat radiasi menembus bahan ( keV / mikron )
6. Longitudinal : membujur 
7. Os Lumbal : tulang pinggang 

M
1. Malleolus : merupakan penonjolan tulang yang besar (pada ujung bawah tibia dan fibula)
2. Os Mandibula : tulang rahang bawah 
3. Os Manubrium sterni : tulang hulu 
4. Ossa Manus : tangan 
5. Marker : alat yang terbuat dari timbal yang di gunakan sebagai penanda objek  (biasanya Marker itu R atau L maksud nya yaitu R untuk penanda bagian objek sebelah kanan dan L untuk penanda bagian objek sebelah kiri )
6. Maskularis : susunan otot 
7. Os Maxilla : tulang rahang atas
8. Medial : bagian tengah 
9. Minyak pendingin : berfungsi sebagai menetralisir atau mendinginkan panas yang dikeluarkan pada saat eksposi dan juga berfungsi sebagai memproteksi tegangan tinggi. 
9. Molar : gigi geraham 

N
1. Os Nasal : tulang hidung 
2. Needle : jarum suntik (wing needle : jarum suntik berbentuk sayap)
3. Nervus : susunan syaraf 

O
1. Oblique : posisi tubuh dalam keadaan miring sebesar 45 derajat
2. Oral : mulut 
3. Os Orbita : tulang rongga mata 
3. Os : tulang
4. Ossa : tulang - tulang 

P
1. Os Patella : tulang tempurung lutut 
2. Ossa Pedis :  tulang kaki 
3. Pelvis : tulang panggul
4. Perifer : bagian tepi 
5. Plain foto : foto pendahuluan untuk mengecek persiapan yang dilakukan oleh pasien 
6. Polyuria : fisiologis normal dalam beberapa keadaan, seperti diuresis dingin, diuresis ketinggian, dan setelah minum cairan dalam jumlah besar.
7. Post Void : keadaan dimana jumlah urine dalam kandung kemih sudah sedikit bahkan tidak ada karena telah dikeluarkan melalui prosses buang air kecil  
8. Posterior : bagian belakang 
9. Premolar : gigi geraham depan
10. Processus : merupakan penonjolan yang panjang 
11. Os Proccessus Xyphoideus : tulang taju pedang 
12. Profunda : dalam
13. Proksimal : bagian yang dekat ke pusat tubuh 
14. Prone : posisi tiduran diatas meja pemeriksaan 
15. Os Pubis : tulang kemaluan 
16. Pulser : alat yang berfungsi sebagai penghasil tegangan untung merangsang kristal pada transducer dan membangkitkan pulsa ultrasound 
17. Pyelonepritis : inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang disebabkan karena adanya infeksi oleh bakteri infeksi bakteri pada jaringan ginjal yang dimulai dari saluran kemih bagian bawah terus naik ke ginjal.  

Q
1.

R
1. Radiosensitifitas : tingkat sensitivitas terhadap paparan radiasi yang berhubungan dengan kematian sel, khususnya kematian reproduktif sel 
2. Os Radius : tulang pengumpil 
3. Ragebol : kemoceng 
4. Ramus : sebuah cabang yang besar dari bagian tubuh utama
5. Refraksi : perubahan panjang gelombang akibat dari berpindahnya gelombang ultrasound dari suatu media ke media lainnya. hal ini menyebabkan penurunan intensitas 
6. Rotasi : gerakan memutar sendi 

S
1. Sand bag : bantalan pasir yang berfungsi supaya tidak ada pergerakan pada objek 
2. Os Sacrum : tulang kelangkang
3. Os Scavula : tulang belikat
4. Sel : bagian yang terkecil dari makluk hidup yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop 
5. Sentral : bagian pusat 
6. Sinistra : bagian kiri 
7. Sinus : sebuah rongga yang berisi udara
8. Sirkumduksio : gerak sirkular atau pergerakan gabungan fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi
9. Sirosis : penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati dan hati menjadi keras 
10. Spina : sebuah penonjolan tulang yang runcing 
11. Spons : alat yang terbuat dari busa yang digunakan supaya objek tidak mengalami pergerakan 
12. Spuit :  sebagai alat untuk pemasukan bahan kontras atau sebagai injector
13. Striktura : penyempitan pada organ
14. Sulcus : depresi atau celah di permukaan organ
15. Superfisial : dangkal
16. Superior : bagian atas
17. Supine : posisi tidur terlentang di atas meja pemeriksaan

T
1. Thorax : paru - paru
2. Os Tibia : tulang kering
3. Tourniquet : berfungsi untuk mengontrol vena dan arteri sirkulasi ke ujung pada jangka waktu tertentu.
4. Transducer : alat yang berfungsi sebagai transmitter (pemancar) sekaligus sebagai receiver (penerima). dalam fungsinya sebagai pemancar, transducer merubah energi listrik menjadi mekanik berupa getaran suara berfrekuensi tinggi. dan fungsi receiver pada transducer adalah merubah mekanik menjadi listrik    
5. Transversal : melintang 
6. Trochanter : penonjolan tulang yang bulat dengan ukuran besar
7. Trochlea : bagian persendian tulang yang berbentuk katrol
8. Tuber : penonjolan tulang bentuknya besar
9. Tuberositas : penonjolan tulang yang berbentuk bulat dengan ukuran sedang
10. Tube Shield : berfungsi sebagai pengaman dan proteksi komponen-komponen yang ada didalamnya, perisai tabung terbuat dari metal + Pb.  
11. Tube Housing : salah satu dari komponen tabung sinar-x yang berfungsi untuk melindungi insert tube dari benturan fisik dan juga menjaga agar sinar-x tidak menyebar kesegala arah 

U
1. Umbilikus : pusar
2. Ulcers :    erosi dari mukosa dinding lambung (karena cairan gaster, diet, rokok, bakteri )  
3. Os Ulna : tulang hasta 
4. Urinari : sistem perkemihan 
5. USG (Ultrasonografi) : pemeriksaan dalam bidang penunjang radiodiagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping, relatif murah, pemeriksaannya cepat dan persiapan serta peralatannya lebih mudah 

V
1. Vena : pembuluh darah balik yang membawa darah dari jaringan tubuh kembali ke jantung
2. Vertebrae : ruas tulang belakang
3. Vertikal : garis tegak 
4. Viewing box : boks atau kotak yang didalam nya terdapat sebuah lampu yang digunakan untuk memperjelas atau membantu dalam proses membaca foto rontgen 

W
1. Window : berfungsi sebagai jendela pengatur keluarnya sinar-x pada tube housing.
2. Wire : alat yang menghubungkan pulsa listrik dengan kristal
3. Wrist atau carpals : tulang pergelangan tangan 

X
1. X-ray beam restrictors : perangkat yang terpasang pada pembukaan di tube housing sinar x-mengatur ukuran dan bentuk berkas sinar-x. restrictors dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu aperture diafragma, canus dan cilinders dan kolimator


Y
1.

Z
1. Zygomaticum : tulang pipi
  sumber : http://cafe-radiologi.blogspot.com/p/istilah-radiologi.html

10 Kriteria Foto Thorax yang Baik (PA) serta Tips dan Trik memotret Thorax AP


Thorax Lateral
1. Seluruh lapangan paru tampak atau tercover
2. Batas atas Apex paru tampak (tidak terpotong)
3. Batas bawah Kedua Sinus Prenico costalis  tidak terpotong
4. Kedua Sterno Clavicular Joint tampak simetris kanan dan kiri
5. Lapangan Pulmo terbebas dari gambaran os. Scapula
6. Inspirasi penuh ditunjukkan dengan terlihatnya Costae 9-10 Posterior
7. Faktor Eksposi cukup ditunjukkan dengan terlihatnya CV Thoracal 1-4
8. Tampak  Carina (percabangan Bronkus) setinggi CV Thoracal 3 atau 4
9. Tampak gambaran vaskularisasi paru
10. Diafragma terlihat naik, tampak gambaran jantung
Merupakan hasil pengamatan dari Radiograf yang menggunakan Teknologi KODAK CR System
Tips Memotret Thorax AP pada pasien tak Koperatif
Thorax
Dalam memotret thorax, jangan pernah lupakan Body Habitus Seseorang. Terutama saat pasien tersebut tidak koperatif dan dokter yang menangani menginginkan foto Thorax pasien. Apabila badan pasien tersebut terlihat gemuk, dalam mengambil gunakanlah kaset ukuran 35×43 cm (apabila tersedia) dipasang secara landscape, usahakan tepi atas kaset benar-benar berada tepat pada bahu pasien. Hal ini dikarenakan objek tebal akibat lemak yang menutupi daging dan tulang akan melebar. Namun apabila ukuran tubuh pasien tersebut terlihat kurus atau sedang, usahakan sisakan jarak kira-kira 3 jari antara batas atas kaset dengan bahu pasien. Hal ini dilakukan agar batas atas, Apex paru dan Batas Bawah, kedua sinus Costoprenicus tidak terpotong.
sumber:  http://aga152aulia.wordpress.com/2011/10/16/10-kriteria-foto-thorax-yang-baik-pa-serta-tips-dan-trik-memotret-thorax-ap/

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More